Kisah Lucu di Negeri Paman Sam
Dengan senyuman manis di wajahnya, teman saya menatap penjaga perpustakaan dengan tatapan polos, lalu berkata, “I don’t have ID but I have IDEA…” (Saya tidak punya ID – Tanda Pengenal – tapi saya punya ide). Saya pun tergelak, apalagi saat melihat wajah penjaga yang memerah dan terlihat sangat kesal.
Tiba-tiba, penjaga perpustakaan mengangkat tangannya, menunjuk ke arah pintu dan berteriak, “Get Out!!”
Teman saya yang memang sedikit ‘gokil’ (seperti istilah anak Jakarta) justru membisikkan pelan kepada penjaga itu, “Calm down boss, I will get out, I’m done here…” Dia melanjutkan, “Sebenarnya saya sudah berniat pergi dari sini kok, tanpa diusir sekalipun…”
Lalu, dia melangkah pergi, sempat singgah di tempat printer untuk mengambil dokumen yang telah dicetaknya, lalu dengan santainya keluar sambil melambaikan tangan ke arah penjaga itu. Penjaga dan saya hanya saling memandang. Sementara itu, saya sudah merasakan sakit perut karena menahan tawa melihat ekspresi wajah penjaga yang penuh kegusaran, tapi saya tidak tega untuk tertawa lagi.
Ah, itu dulu cerita lucu ini. Jika ada sumur di ladang, bolehlah kita menumpang mandi. Kalau tidak ada sumur, ya kita cari sumur yang lain saja, kan? Jika tetap tidak ada, ya sudahlah, kita tidak perlu mandi dulu, simpel saja. Salam hangat untuk semua.
Cheers! —Michael Sendow—
Ketika saya mengambil sop itu, seperti biasa, saya membongkar bagian bawahnya dahulu agar daging dan bumbunya muncul ke atas. Tiba-tiba, saya terkejut mendengar suara…”pltak plutk pltak pltuk”, itu bunyi apa, ya? Saya jadi penasaran. Ketika uberhomesvc.com saya ambil dengan sendok besar dari bagian bawah sup, saya sangat terkejut karena yang muncul adalah butiran-butiran telur yang masih utuh dengan kulitnya, tidak kurang dari 7 butir telur dalam panci itu. Astaga, kenapa bisa begini?
Ternyata, dia tidak tahu cara membuat sup dengan telur seperti yang biasa kita lakukan. Seharusnya, telurnya direbus terpisah, lalu dikupas dan dimasukkan ke dalam sup. Dia malah memasukkan telur beserta kulitnya. Bagaimana cara makannya? Semua orang tertawa. Dia berkata, “Sorry, saya tidak pernah memasak sup pakai telur sebelumnya di negara asal saya…” Saya menjawab, tidak apa-apa bro, karena kamu orang Kenya, anggap saja ini sebagai “Kenyan Soup”. Sup yang unik, tiada duanya di dunia ini. Hahahaha!
“Let Me See Your ID, Please”
Ini terjadi di sebuah perguruan tinggi, yaitu Middlesex County College, di NJ. Di college itu terdapat perpustakaan yang sering digunakan mahasiswa untuk belajar, browsing, dan melakukan berbagai tugas lainnya. Hal menariknya, saat itu orang luar pun bisa bebas masuk ke perpustakaan tersebut. Saat tahun pertama di Amerika, saya sering belajar di perpustakaan itu. Saya sudah mengenal penjaganya, bahkan beberapa satpam dan dosen.
Suatu hari, ada teman saya yang baru tiba di Amerika ingin ikut browsing bersama saya. Sesampainya di pintu masuk, dia dihentikan oleh satpam yang bertanya, “Dari mana asal kamu?” Teman saya menjawab, “LA”. Satpam tersebut tampak heran, karena saya juga mengaku berasal dari LA. “Oh jadi kamu dari LA dan hanya jalan-jalan ke NJ?”, “Iya,” jawab teman saya singkat. Ternyata, satpam itu juga dari Los Angeles (LA), “Yeah me too…”. Dia senang mengetahui bahwa kami sama-sama orang “LA”. Ha ha ha, padahal kami hanya ngarang saja.
