Gouldian Finch Berwarna-warni: Spesies yang Menakjubkan dan Terancam Punah
Finch, secara ilmiah dikenal sebagai Chloebia gouldiae, adalah salah satu burung paling indah di dunia. Pertama kali dijelaskan oleh ahli ornitologi Inggris John Gould pada tahun 1844, burung kutilang ini dinamai untuk menghormati mendiang istrinya, Elizabeth. Meskipun https://www.exquisitedesignsalonandspa.com/ spesimen dikirim ke Gould oleh naturalis Inggris Benjamin Bynoe, burung itu telah dijelaskan sebelumnya oleh naturalis Prancis Jacques Bernard Hombron dan Honoré Jacquinot. Burung kutilang Gouldian juga dikenal dengan nama lain, termasuk burung kutilang pelangi, burung kutilang Gould, atau hanya Gould. Itu milik keluarga yang sama dengan burung beo dalam genus Erythrura.
Bulu cerah dan karakteristik unik
Burung kutilang Gouldian jantan dan betina dibedakan oleh bulunya yang cerah dan berwarna-warni. Tanda mereka menampilkan berbagai warna, termasuk hitam, hijau, kuning, dan merah. Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara jenis kelamin adalah dada ungu jantan, sedangkan dada betina berwarna ungu muda yang lebih terang. Burung kutilang ini memiliki panjang sekitar 125–140 mm (4,9–5,5 inci), dengan kepala yang bisa berwarna merah, hitam, atau kuning. Meskipun warna-warna ini pernah dianggap mewakili spesies yang berbeda, sekarang diketahui bahwa warna-warna tersebut hanyalah varian warna dari spesies yang sama yang ditemukan di alam liar. Selain itu, pemuliaan selektif telah menghasilkan mutasi, seperti varian biru, kuning, dan perak, yang selanjutnya menunjukkan keragaman genetik spesies.
Status Konservasi dan Ancaman
Setelah berlimpah, burung kutilang Gouldian telah menghadapi penurunan populasi yang dramatis selama abad terakhir. Pada 1980-an, populasinya telah menurun dari ratusan ribu menjadi kurang dari 2.500 burung. Sampai sekarang, perkiraan populasi tetap di bawah 2.500 individu. Pemerintah Australia telah mengakui penurunan spesies tersebut, mencantumkannya sebagai terancam punah dalam Undang-Undang Perlindungan Spesies Terancam Punah Australia tahun 1992 dan Undang-Undang Perlindungan Lingkungan dan Konservasi Keanekaragaman Hayati tahun 1999. Sementara burung ini saat ini diklasifikasikan sebagai Perhatian Paling Kecil dalam Daftar Merah IUCN, sebelumnya terdaftar sebagai Terancam, Terancam Punah, dan Hampir Terancam antara tahun 1988 dan 2016.
Ancaman utama bagi burung kutilang Gouldian adalah hilangnya habitat yang disebabkan oleh manusia, yang telah menghancurkan lingkungan alami burung. Dalam beberapa tahun terakhir, meningkatnya frekuensi kebakaran hutan di akhir musim kemarau telah menjadi masalah yang signifikan. Kebakaran ini menghancurkan lubang pohon tempat kutilang berkembang biak dan merusak biji yang merupakan bagian utama dari makanan mereka. Faktor lingkungan lainnya, seperti siklon dan perubahan iklim, semakin mengurangi ketersediaan lubang pohon di Northern Territory, yang sangat penting untuk kelangsungan hidup spesies.
Diet dan Kebiasaan Makan
Kutilang Gouldian terutama pemakan biji. Mereka mengkonsumsi hingga 30% dari berat badan mereka setiap hari. Selama musim kawin, mereka terutama memakan benih rumput matang dan setengah matang, terutama dari tanaman sorgum. Di musim kemarau, mereka mencari benih di tanah, sedangkan di musim hujan, mereka sangat bergantung pada benih rumput spinifex (spesies Triodia). Seiring waktu, para peneliti telah mengidentifikasi enam spesies biji rumput yang berbeda dalam makanan mereka, tetapi tidak ada bukti konsumsi serangga.
Kelangsungan hidup burung kutilang Gouldian tetap terkait erat dengan ketersediaan sumber makanannya dan habitat yang ditempatinya. Upaya konservasi berkelanjutan diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup burung yang spektakuler dan berwarna-warni ini di alam liar.