Canoa Club Legnago A.S.D.

Precedente
Successivo

Masyarakat Kabupaten Poso Khawatir Lingkungannya Terkontaminasi Plastik

Share This Post

Condividi su facebook
Condividi su linkedin
Condividi su twitter
Condividi su email

Masyarakat Kabupaten Poso Khawatir Lingkungannya Terkontaminasi Plastik

Institut Mosintuwu dan Ecological Observation dan Wetlands https://www.abangrock.com/ Consevation (Ecoton) lakukan survey online berkenaan persoalan sampah plastik di Kabupaten Poso, Sulawesi tengah. Hasil survey mengutarakan sebagian besar masyarakat Kabupaten Poso khawatir lingkungannya terkontaminasi sampah plastik.

Survey online yang sudah dilakukan pada 12 Juli 2024 ini sudah di ikuti oleh 152 orang dari 48 daerah dusun, kelurahan, dan desa di Kabupaten Poso. Sekitar 61,8 % informan menjelaskan, permasalahan lingkungan yang paling mencemaskan di Kabupaten Poso ialah pencemaran sampah plastik.

Selanjutnya, sekitar 20,4 % informan mencemaskan pencemaran itu terjadi di sungai, danau, dan laut. Sekitar 33 % informan menjelaskan, sampah plastik yang tidak dikelola secara baik sebagai salah satunya karena tingginya peristiwa banjir akhir-akhir ini di Sulawesi tengah. Disebelah kesehatan, sekitar 48 % informan mencemaskan sampah plastik memberikan ancaman kesehatan manusia di Kabupaten Poso.

Survey ini menunjukkan kompleksnya persoalan sampah di Kabupaten Poso. Kekuatan timbulan sampah yang petugas angkut ke Tempat Pembuangan Akhir Poso masih tetap demikian tinggi dengan rerata 400 ton sampah /bulan.

BACA JUGA: Penelitian: Masyarakat Indonesia Paling Banyak Konsumsi Mikroplastik

Pemisahan sampah oleh masyarakat Kabupaten Poso masih tetap rendah. Cuma 30,9 % informan yang memisah sampah di tempat tinggalnya. Sejumlah 3,8 % informan juga mengaku sudah membakar sampah plastik.

“Langkah berpikir dan pola hidup jaman saat ini yang penginnya instant membuat alam dan manusia menanggung derita. Memang plastik itu mempermudah. Tetapi, sebetulnya efeknya membuat kesengsaraan yang beratus-ratus tahun lama waktunya,” ungkapkan aktivis muda sekalian Co-captain River Warrior, Aeshnina Azzahra Aqilani di Kabupaten Poso, Jumat (12/7).

Aktivis muda yang sering dipanggil Nina ini memandang jika konsumsi plastik sekali saja pakai ini sudah mempermudah hidup manusia dan jadi pola hidup. Tetapi, sambungnya, manusia tidak dapat bertanggungjawab pada sesuatu yang sudah mereka pakai.

Sampah Plastik Munculkan Mikroplastik
Direktur Eksekutif Ecoton, Daru Setyorini menjelaskan jika plastik sekali saja pakai bisa menjadi biang mikroplastik yang mencelakakan kehidupan manusia. Bahkan juga, berbagai riset memperlihatkan jika mikroplastik diketemukan di feses, paru-paru, sperma, air susu ibu, plasenta, sampai otak manusia.

Ecoton lakukan riset air sungai, danau, laut, tanaman, udara, dan muka manusia di Kabupaten Poso. Dari hasil riset itu memperlihatkan jika semua elemen itu terkena mikroplastik.

“Mikroplastik ini berasal dari 2 sumber, yakni sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer yakni plastik yang menyengaja dibikin mirip tas kemresek. Sumber sekunder yakni plastik yang tidak menyengaja dibikin, tetapi dipertambah sebagai sebuah elemen dari sebuah produk, contohnya pencuci muka,” kata Daru.

Menurut Daru, saat menangani persoalan plastik ini, ada tiga faksi yang bertanggungjawab. Mereka ialah pemerintahan, produsen atau perusahaan, dan warga.

“Saat ini, ada 113 pemerintahan kota dan wilayah sudah membuat peraturan untuk menampik plastik sekali saja pakai,” katanya.

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore

Do You Want To Boost Your Business?

drop us a line and keep in touch