Bersama dengan keberangkatan baru-baru ini dari Program Pendidikan Kimia Bertandang ke Negeri Jiran Udara

Di 26 April 2024, tim PKM Prodi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Surabaya (Unesa) akan terbang ke Negeri Jiran Malaysia jam 5 pagi. Tim PKM bekerja sama dengan Sekolah Indonesia di Kuala Lumpur (SIKL). SIKL memiliki peran strategis untuk menjadi garda terdepan diplomasi pendidikan di Malaysia dalam konteks pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. SIKL telah berdiri pada tanggal 10 Juli 1969 dan telah berkomitmen untuk memberikan layanan pendidikan kepada orang Indonesia di Malaysia dengan mengacu pada dasar pendidikan nasional. Dalam pembelajarannya, SIKL juga menggunakan kurikulum Indonesia.

Selama pelaksanaan kurikulum merdeka saat ini, terbukti bahwa SIKL belum dilatih secara menyeluruh tentang isi kurikulum merdeka. Sebelum memulai pembelajaran berbasis proyek (PjBL), seseorang harus mempersiapkan diri untuk LKPD berbasis proyek. LKPD berbasis proyek adalah kegiatan IPA sederhana yang menggunakan bahan dan peralatan yang mudah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, diharapkan proyek akan mudah dilakukan oleh siswa. Sebagai bagian dari warga negara Indonesia yang juga memiliki hak yang sama dalam bidang pendidikan, kegiatan pelatihan ini sangat penting untuk pelaksanaan Kurikulum Merdeka bagi SIKL.

Peserta pelatihan adalah guru yang mengajar di SIKL, SB (Sanggar Bimbingan), ICC (Indonesian Community Center), dan PPWNI (Pusat Pendidikan Warga Indonesia). Menurut tanggapan peserta pelatihan, guru sangat senang dengan pelatihan ini. Pelatihan ini sangat https://pdibisumut.com/ membantu dalam pembuatan model pembelajaran sekolah. Selanjutnya, guru akan menerapkan pembelajaran berbasis proyek di kelas mereka dan menyebarkan ke guru lain yang tidak dapat hadir.

Jejak Karier dan Pendidikan Ilmuwan Kognitif Stella Christie di Kabinet Prabowo

Terpilih sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di kabinet Prabowo, Jakarta baru-baru ini menjadi perhatian publik, terutama civitas akademika INSTIKI. Bagaimana rekam jejaknya di dunia pendidikan dan siapa sebenarnya Stella Christie?

Stella Christie adalah ilmuwan kognitif dari Medan, Sumatera Utara. Ia menyelesaikan pendidikan tinggi mulai dari sarjana di Harvard University pada tahun 2004 dengan predikat magna cum laude dan Highest Honors. Pada tahun 2010, ia melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di bidang psikologi kognitif di Northwestern University.

Setelah menyelesaikan studinya, Stella Christie menjadi profesor di Universitas Tsinghua di Beijing, Tiongkok. Dia juga menjabat sebagai Direktur Child Cognition dan Ketua Penelitian di Laboratorium Neurologi dan Intelektual Tsinghua.

Stella bekerja sebagai penasihat kebijakan pendidikan dan sains di Indonesia, menunjukkan komitmennya untuk kemajuan pendidikan dan ilmu pengetahuan di tanah airnya. Karyanya yang berfokus pada perkembangan kognitif telah membawa dampak besar, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.